Di atas adalah penampakan chart harian (daily) saham INDF, per 3 Desember 2019. Dapat kita lihat bersama-sama bahwa INDF sudah keluar dari trend naik (Bullish), yang sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 2019. Dan kini tengah melewati fase sideways (non-trending).

Masih ingat pelajaran di TRANSIT Investing™ Masterclass, di modul yang pertama? Dimana kita belajar tentang Trend Analysis.

Di modul yang pertama tersebut, kita sudah membahas. Bahwa saham yang sudah keluar dari trend naik (Bullish), saham yang trend-nya sudah berubah, belum tentu sahamnya akan langsung turun (Bearish).

Karena meskipun trend naik (Bullish) sudah berakhir, masih ada kemungkinan untuk saham itu bergerak sideways (non-trending). Dan hal inilah yang persis terjadi di saham INDF. Dimana saham INDF bergerak naik turun diantara Support 7300-7400, dan Resistance 7900-8000.

Nah, pertanyaannya sekarang: Akankah saham INDF berhasil menembus Resistance kuat 7900-8000? Atau justru malah saham INDF akan turun, dan kembali menguji Support 7300-7400?

Secara analisis teknikal, Resistance 8000 adalah area yang cukup sulit untuk tertembus. Baik secara historis, maupun secara psikologis.

Masih ingat pelajaran di TRANSIT Investing™ Masterclass, di modul yang kedua? Dimana kita belajar tentang Market Timing, dan cara penggunaan area Support/Resistance.

Di modul tersebut, kita membahas bahwa Support/Resistance yang berada di bilangan bulat (mis: 6000, 8000, 10.000, dst). Atau Support/Resistance yang berada di "perbatasan fraksi" (mis: 200, 500, 2000, dst). Akan cenderung menjadi Support/Resistance psikologis yang biasanya sulit tertembus. Dan inilah yang sedang terjadi di saham INDF sekarang ini.

Jika saham INDF berhasil menembus Resistance kuat 7900-8000, maka terbuka peluang (upside potential) untuk saham INDF naik sekitar 15% lagi, menuju target Resistance berikutnya di harga 9200 (all time high).

Tapi jika saham INDF ternyata turun di bulan Desember 2019 ini, ada kemungkinan untuk saham INDF turun hingga ke kisaran harga 7500-7600. Dan kalau skenario itu yang terjadi, malah justru membuat saham INDF menjadi sangat-sangat menarik.

Kenapa? Karena sejarah telah membuktikan. Selama 15 tahun belakangan ini. Bahwa jika saham INDF turun di bulan Desember, maka (paling lambat) di bulan Januari tahun depannya, saham INDF akan naik!

Meski begitu, saya perlu memperingatkan: JANGAN langsung membeli saham INDF secara sembarangan! Karena kita perlu melakukan Market Timing dengan benar.

Bagaimana caranya? Silakan simak kembali video yang ada di TRANSIT Investing™ Masterclass, modul yang kedua!

Namun terlepas dari apakah saham INDF akan naik atau turun. Saham INDF adalah salah satu saham yang sangat layak untuk kita cermati menjelang pergantian tahun.
Support and ResistanceTrend AnalysisTrend Lines

يعمل أيضًا:

إخلاء المسؤولية